25 May 2022 Artikel

Harkitnas, Relawan Aice Ambil Cuti dan Ngajar di Sekolah Dasar di Pelosok Banyuwangi

Bagikan

Kegiatan ini melibatkan sekitar 300 siswa SD, orang tua dan relawan dari berbagai bidang dan dipusatkan di SDN 04 Kampung Bongkoran, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.

 

Di SD ini total 32 relawan mengajar siswa selama tiga hari dan diisi dengan berbagai aktivitas belajar di dalam dan luar ruang. Para siswa diberikan gambaran tentang berbagai profesi yang dapat dijadikan pilihan cita-cita di masa depan.

 

Lewat kegiatan Kelas dan Panggung Literasi, para siswa akan diberikan kesempatan untuk berpendapat, sharing, dan berdiskusi dengan para profesional.

 

Sesi tersebut ditujukan untuk memotivasi siswa agar lebih percaya diri dan mau belajar dengan keras untuk mencapai cita-citanya.

 

Di hari terakhir, ratusan peserta dijadwalkan untuk melakukan penanaman berbagai jenis pohon sebagai upaya pelestarian lingkungan di area Kampung Bongkoran, dan dilanjutkan dengan berbagi es krim Aice.

 

Brand Manager dan Juru Bicara Perusahaan Aice Group Sylvana Zhong menjelaskan, pendidikan anak tidak bisa hanya digantungkan pada kinerja sekolah formal. Menurutnya,orang tua dan masyarakat menjadi bagian penting dalam membangun fondasi nilai dasar kehidupan bagi anak.

 

Program #15HariAiceBerbagiSehat ini merupakan program berbagi yang dijalankan setiap bulannya oleh Aice sejak 2021. Kegiatan kali ini diselenggarakan bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional dimana kami mendorong para pemuda untuk terlibat sebagai relawan literasi.

 

“Kebangkitan nasional dimulai salah satunya dari pendidikan anak-anak kita. Kemauan yang keras, budi pekerti dan cita-cita anak dapat diperoleh dari bimbingan para profesional berbagai bidang," ujarnya dalam keterangan pers tertulis, Senin (23/5/2022).

 

Kegiatan mengajar ini dijalankan Aice Group bekerja sama dengan Rumah Literasi Indonesia (RLI).

 

"Apa yang dilakukan RLI di Banyuwangi menjadi pilot model yang bagus untuk dijalankan di daerah lain Indonesia juga,” ujar Sylvana.

Tunggul Harwanto, pimpinan RLI mengatakan, kegiatan mengajar ini merupakan upaya lembaganya bersama sektor swasta berkontribusi dalam misi perbaikan pendidikan di Indonesia.

 

“Kami memulai upaya bersama dengan banyak pihak sejak 2014, dengan mengumpulkan kontribusi tenaga, pikiran, barang dan dana dari banyak relawan dan berbagai kalangan masyarakat maupun swasta. Kami mengajar di berbagai sekolah yang ada di kota maupun di kampung. Interaksi antara para profesional berbagai bidang dengan siswa dan guru SD diniatkan untuk membangun gagasan kemajuan bagi anak-anak kita,” ujar Tunggul.

 

Dia meyakini program yang berkesinambungan bukan hanya akan memberikan pengalaman dan gambaran bagi masyarakat secara langsung terhadap kondisi pendidikan publik di Banyuwangi, tapi juga membangkitkan empati dan apresiasi terhadap guru yang ada di pelosok.

 

Bonus lainnya, keberhasilan program secara otomatis akan membangun pula jejaring antar sekolah dalam bekerjasama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di lapangan.

 

Sumber: Tribun News


Berita Lainnya